EFEKTIVITAS METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENERPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 4:1 (Studi Kasus Di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan)
TUGAS DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS GADJAH MADA
Nama : Putri Purwandari Caecilia
NIM : 17/412861/PN/15183
Judul : EFEKTIVITAS METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENERPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 4:1 (Studi Kasus Di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan)
Penulis : Achmad Faqih., Dukat dan Rini Susanti
Judul Jurnal : Jurnal Agrijati
Volume : Vol. 28 No. 1
Tahun : 2015
Reviewer : Putri Purwandari Caecilia
Tanggal : 10 September 2018
Pendahuluan :
Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan non formal bagi petani agar dapat bertani lebih baik (better arming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living), dan bermasyarakat lebih baik (better community) serta menjaga kelestarian lingkungannya (better environment). Penyuluhan pertanian adalah suatu pendidikan di luar sekolah untuk petani dan keluarganya, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau tahu dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Penyuluhan pertanian merupakan suatu bentuk pendidikan yang cara, bahan dan sasarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan sasaran.Kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan di pihak sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan pemilihan metode, meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Metode penyuluhan pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru. Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara dan prosedur yang dilakukan penyuluh dalam menyampaikan pesan kepada sasaran agar terjadi perubahan perilaku sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian untuk mendorong terjadinya efek/perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran, untuk meningkatkan komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi, untuk meningkatkan daya anut sasaran serta untuk mendorong munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian petani. Strategi untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton, Jajaran Dinas Pertanian melakukan upaya-upaya : (1). Peningkatan produktivitas; (2). Perluasan areal dan optimasi lahan; (3). Penurunan konsumsi beras; dan (4). Penyempurnaan manajemen Gerakan Massal P2BN. (5). Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm dengan Pola SL-Agribisnis Padi. Pemberdayaan petani dapat ditumbuhkan diantaranya melalui kegiatan pembelajaran (pelatihan dan penyuluhan) untuk meningkatkan kemampuan petani agar dapat memberikan keputusan dan memberikan respon yang tepat khususnya dalam menerapkan teknologi inovasi. Pembepetani sangat penting, karena petani merupakan pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Ciawigebang, di samping itu Desa Ciomas merupakan juga daerah pertanian yang sangat cocok untuk budidaya padi sawah. Dalam meningkatkan produksi padi sawah di desa tersebut masih ada beberapa kendala dalam budidaya padi sawah, sehingga produktivitas padi baru mencapai 5,14 ton per hektar. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah belum efektifnya penerapan metode dan teknik penyuluhan pertanian. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.) Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1.
Metodologi :
1. Tempat dan Waktu Penelitian :
Penelitian dilaksanakan di Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014
2. Desain Penelitian :
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data-data dari fenomena yang berlangsung dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,baik tentang institusi sosial, dan ekonomi dari suatu kelompok atau daerah.
Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan sensus penduduk sehingga didapatkan 47 petani sebagai responden. Karena reaponden kurang dari 100, maka seluruh responden dijadikan sampel. Kemudian, untuk teknik pengumpulan data, Jenis data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaan dan dinas/instansi yang terkait dengan masalah yang diteliti. Untuk mengetahui gambaran sosial ekonomi masyarakat di lokasi penelitian menggunakan daftar isian. Untuk operasional variabel, ditentukan parameter-parameter variabel tertentu dan ditentukan dalam beberapa kategori. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi.
Hasil dan Pembahasan :
Efektivitas penyuluhan adalah tingkat pencapaian tujuan program penyuluhan. Tingkat tercapainya tujuan tersebut dapat dilihat dari tingkat penerapan unsur-unsur dalam teknologi budidaya padi yang dapat dinyatakan dengan skor yang dicapai. Efektivitas penyuluhan diketahui dari evaluasi formatif yang mengumpulkan informasi untuk pengembangan program penyuluhan. Keefektifan suatu penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh adanya kesadaran dari petani sasaran sasaran untuk secara aktif mengubah perilakunya melalui usaha belajar. Keefektifan penyuluhan pertanian tersebut antara lain dapat diukur dari keefektifan yang dicapai yaitu tingkat pencapaian tujuan penyuluhan pertanian yang dapat dilihat dari pemberdayaan petani dalam menerapkan inovasi yang dianjurkan. Efektifitas Metode Penyuluhan Pertanian pada kelompok tani Silih Asih di Desa Ciomas, akan terungkap melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dari hasil yang telah didapat, penulis dapat membuktikan bahwa metode penyuluhan yang telah diterapkan tergolong efektif. Hal ini dapat dinilai dari hasil kuisioner yang diisi oleh petani yang menyatakan bahwa metode penyuluhan berjalan cukup lancar dan efektif. Hasil dari wawancara menunjukan 80, 85% petani petani menyatakan penyuluhan berjalan cukup baik, sedangkan 19, 15% petani menyatakan penyuluhan berjalan baik. Hal ini menunjukan petani dapat
Kesimpulan :
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa efektifitas penyuluhan berjalan sedang (cukup efektif) karena mendapatkan nilai rs = 0,456. Kemudian, pada penelitian tersebut terdapat hubungan rendah dan nyata antara teknik penyuluhan pertanian dengan teknologi budidaya padi sawah sistem tanam jajar legowo, yang ditunjukkan dengan nilai rs = 0,360. Terdapat hubungan sangat kuat dan nyata antara efektifitas metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan teknologi budidaya padi sawah sistem tanam jajar legowo, yang ditunjukkan dengan nilai rs = 0,943.
Saran :
Karena metode ini sudah cukup efektif maka yang perlu ditingkatkan adalah tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan itu sendiri. Kemudian, untuk pelaksanaannya sendiri perlu ditingkatkan dengan memperluas daerah penyuluh sehingga keberhasilan dari penyuluhan lebih merata. Hal yang paling krusial dari kegiatan penyuluhan merupakan komunikasi. Lewat komunikasilah penyuluh mampu menyampaikan informasi penting kepada petani, sehingga komunikasi haruslah mudah dimengerti. Komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan yang baik juga dengan petani.
FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS GADJAH MADA
Nama : Putri Purwandari Caecilia
NIM : 17/412861/PN/15183
Judul : EFEKTIVITAS METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PENERPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 4:1 (Studi Kasus Di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan)
Penulis : Achmad Faqih., Dukat dan Rini Susanti
Judul Jurnal : Jurnal Agrijati
Volume : Vol. 28 No. 1
Tahun : 2015
Reviewer : Putri Purwandari Caecilia
Tanggal : 10 September 2018
Pendahuluan :
Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan non formal bagi petani agar dapat bertani lebih baik (better arming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living), dan bermasyarakat lebih baik (better community) serta menjaga kelestarian lingkungannya (better environment). Penyuluhan pertanian adalah suatu pendidikan di luar sekolah untuk petani dan keluarganya, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau tahu dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan. Penyuluhan pertanian merupakan suatu bentuk pendidikan yang cara, bahan dan sasarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan sasaran.Kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan di pihak sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan pemilihan metode, meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Metode penyuluhan pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru. Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara dan prosedur yang dilakukan penyuluh dalam menyampaikan pesan kepada sasaran agar terjadi perubahan perilaku sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian untuk mendorong terjadinya efek/perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran, untuk meningkatkan komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi, untuk meningkatkan daya anut sasaran serta untuk mendorong munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian petani. Strategi untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton, Jajaran Dinas Pertanian melakukan upaya-upaya : (1). Peningkatan produktivitas; (2). Perluasan areal dan optimasi lahan; (3). Penurunan konsumsi beras; dan (4). Penyempurnaan manajemen Gerakan Massal P2BN. (5). Pemberdayaan Petani melalui Metode Demfarm dengan Pola SL-Agribisnis Padi. Pemberdayaan petani dapat ditumbuhkan diantaranya melalui kegiatan pembelajaran (pelatihan dan penyuluhan) untuk meningkatkan kemampuan petani agar dapat memberikan keputusan dan memberikan respon yang tepat khususnya dalam menerapkan teknologi inovasi. Pembepetani sangat penting, karena petani merupakan pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Ciawigebang, di samping itu Desa Ciomas merupakan juga daerah pertanian yang sangat cocok untuk budidaya padi sawah. Dalam meningkatkan produksi padi sawah di desa tersebut masih ada beberapa kendala dalam budidaya padi sawah, sehingga produktivitas padi baru mencapai 5,14 ton per hektar. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah belum efektifnya penerapan metode dan teknik penyuluhan pertanian. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian Dalam Penerapan Teknologi Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa L.) Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1.
Metodologi :
1. Tempat dan Waktu Penelitian :
Penelitian dilaksanakan di Desa Ciomas Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014
2. Desain Penelitian :
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data-data dari fenomena yang berlangsung dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,baik tentang institusi sosial, dan ekonomi dari suatu kelompok atau daerah.
Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan sensus penduduk sehingga didapatkan 47 petani sebagai responden. Karena reaponden kurang dari 100, maka seluruh responden dijadikan sampel. Kemudian, untuk teknik pengumpulan data, Jenis data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari perpustakaan dan dinas/instansi yang terkait dengan masalah yang diteliti. Untuk mengetahui gambaran sosial ekonomi masyarakat di lokasi penelitian menggunakan daftar isian. Untuk operasional variabel, ditentukan parameter-parameter variabel tertentu dan ditentukan dalam beberapa kategori. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi.
Hasil dan Pembahasan :
Efektivitas penyuluhan adalah tingkat pencapaian tujuan program penyuluhan. Tingkat tercapainya tujuan tersebut dapat dilihat dari tingkat penerapan unsur-unsur dalam teknologi budidaya padi yang dapat dinyatakan dengan skor yang dicapai. Efektivitas penyuluhan diketahui dari evaluasi formatif yang mengumpulkan informasi untuk pengembangan program penyuluhan. Keefektifan suatu penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh adanya kesadaran dari petani sasaran sasaran untuk secara aktif mengubah perilakunya melalui usaha belajar. Keefektifan penyuluhan pertanian tersebut antara lain dapat diukur dari keefektifan yang dicapai yaitu tingkat pencapaian tujuan penyuluhan pertanian yang dapat dilihat dari pemberdayaan petani dalam menerapkan inovasi yang dianjurkan. Efektifitas Metode Penyuluhan Pertanian pada kelompok tani Silih Asih di Desa Ciomas, akan terungkap melalui jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dari hasil yang telah didapat, penulis dapat membuktikan bahwa metode penyuluhan yang telah diterapkan tergolong efektif. Hal ini dapat dinilai dari hasil kuisioner yang diisi oleh petani yang menyatakan bahwa metode penyuluhan berjalan cukup lancar dan efektif. Hasil dari wawancara menunjukan 80, 85% petani petani menyatakan penyuluhan berjalan cukup baik, sedangkan 19, 15% petani menyatakan penyuluhan berjalan baik. Hal ini menunjukan petani dapat
Kesimpulan :
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa efektifitas penyuluhan berjalan sedang (cukup efektif) karena mendapatkan nilai rs = 0,456. Kemudian, pada penelitian tersebut terdapat hubungan rendah dan nyata antara teknik penyuluhan pertanian dengan teknologi budidaya padi sawah sistem tanam jajar legowo, yang ditunjukkan dengan nilai rs = 0,360. Terdapat hubungan sangat kuat dan nyata antara efektifitas metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan teknologi budidaya padi sawah sistem tanam jajar legowo, yang ditunjukkan dengan nilai rs = 0,943.
Saran :
Karena metode ini sudah cukup efektif maka yang perlu ditingkatkan adalah tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan itu sendiri. Kemudian, untuk pelaksanaannya sendiri perlu ditingkatkan dengan memperluas daerah penyuluh sehingga keberhasilan dari penyuluhan lebih merata. Hal yang paling krusial dari kegiatan penyuluhan merupakan komunikasi. Lewat komunikasilah penyuluh mampu menyampaikan informasi penting kepada petani, sehingga komunikasi haruslah mudah dimengerti. Komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan yang baik juga dengan petani.
Primazanti Alifah Zainal
BalasHapus17/412860/PN/15182
Nilai Penyuluhan:
1. dalam artikel ini terdapat sumber teknologi dan ide yang akan diberikan kepada sasaran berupa keefektifan penyuluh dipengaruhi oleh kesadaran petani untuk mengubah perilaku mereka melalui usaha belajar yang lebih baik. penyuluh pertanian memberikan ide berupa penggunaan teknologi budidaya padi untuk meningkatkan produksi pertanian para petani di kelompok tani Silih Asih di Desa Ciomas.
2. Sasaran artikel ini adalah penyuluh pertanian yang memberikan penyuluhan kepada petani pada Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas dan para petani Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciomas.
3. Manfaat artikel ini untuk sasaran adalah penyuluh pertanian dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan program penyuluhan. Efektivitas penyuluhan tersebut dapat dilihat dari evaluasi formatif pengembangan program penyuluhan.
Nilai berita yang terdapat dalam artikel:
1. Proximity, artikel ini menyarankan penyuluh pertanian untuk mengajak petani meningkatkan motivasi dan usaha belajar mereka dalam memperluas ilmu di bidang pertanian
2. Importance, artikel ini memberikan informasi yang bersangkutan dengan kebutuhan petani dalam mendapatkan informasi dan cara penggunaan teknologi pertanian terkini untuk mengembangkan pertaniannya.
haii
BalasHapus