Titi Apsari: Resume Jurnal Penyuluhan

Nama: Titi Apsari
NIM  : 17/409553/PN/14941

Judul: Penerapan Metode Komunikasi oleh Penyuluh Pertanian pada Kelompok Tani Gemah Rifah I Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Aceh Tamiangqq
Jurnal: Simbolika
Volume:  2/Nomor 2/Oktober 2016 212
Penulis: Kamaruzzaman

Pendahuluan
Pertanian adalah sektor yang berkontribusi besar terhadap pembangunan Indonesia. Adanya ketidakjelasan peraturan dan mudah berubahnya regulasi menyebabkan perkembangan pertanian terhambat. Penyuluh sebagai garda terdepan dalam mendampingi petani juga turut merasakan kesulitan akibat ketidakpastian tersebut. Penyuluhan dewasa ini tidak seperti masa dahulu, yang mana kala itu petani, penyuluh, dan pemerintah saling bersitegang untuk mencapai swasembada pangan.  Penyuluh juga terus dihadapkan pada kewajiban untuk memberdayakan petani-petani melalui kelompok tani. Dari sini, penyuluh dituntut untuk bisa memahami karakteristik tiap kelompok tani pada daerah yang menjadi binaannya. Pemahaman karakteristik setiap kelompok petani sangat diperlukan, sebab dengan menahu karakteristik kelompok petani maka dapat diambil strategi yang tepat dalam melakukan penyuluhan di kelompok tani tersebut.
Penelitian ini mengambil contoh kelompok tani Gemah Rifah 1 yang dibangun telah berhasil mandiri. Dalam hal ini, akan diteliti bagaimana karakteristik dari kelompok tani Gemah Rifah 1 dan bagaimana pendekatan atau model penyuluhan yang tepat sehingga tujuan dari penyuluhan itu berhasil.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mana menggunakan deskripsi kata sebagai hasil analisisnya. Metode kualitatif merupakan data holistik yang tidak terikat dengan isolasi dan variabel. Aspek yang dikaji dalam penelitian ini meliputi persiapan penyuluhan, metode penyuluhan pertanian, dan  faktor penentuan metode penyuluhan pertanian Kelompok tani yang diobservasi dalam penelitian ini adalah kelompoktani Gemah Fifah I Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Kabupaten AcehTamiang. Kelompoktani ini berada dalam binaan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Rantau.Data diperoleh dengan cara wawancara.

Hasil dan Pembahasan
Penyuluhan di kelompoktani  agemah Rifah 1 dilakukan dengan persiapan yang mempertimbangkan berbagai aspek guna tercapainya penyuluhan yang efektif. Rangkaian penyuluhan dibuat semenarik mungkin. Alat bantu dan noeraga pun dipersiapkan untuk menunjang penyuluhan seperti lembaran persiapan penyuluhan, alat tulis, projektor, dan peta singkap.

Metode penyuluhan yang paling sering digunakan adalah pendekatan secara kelompok. Pendekatan secara kelompok dinilai sangat efektif bagi penyuluhan di kelompoktani Gemah Rifah 1. Temuan lainnya ialah, pendekatan secara kelompok yang diwujudkan dalam bentuk pertemuan rutin telah mampu menggerakkan kelompok tani tingkat tinggi di sana agar mengarah pada agribisnis yang baik. Metode yang lain seperti pendekatan perorangan masih dilakukan namun jarang. Metode pendekatan perorangan hanya dilakukan ketika dari penyuluh menghubungi ketua kelompok tani saja atau ketika ada perorangan yang menghadapi permasalahan dan butuh bimbingan. Sementara untuk pendekatan masal hanya sesekali saja dilakukan. Pendekatan massal dinilai membutuhkan biaya yang lebih banyak. Pendekatan massal lebih diarahkan pada fase untuk menumbuhkan kesadaran dan minat petani saja dalam mengikuti penyuluhan.

Faktor pemilihan metode dan materi penyuluhan dipengaruhi adanya keberagaman masyarakat tani. Kesalahan dalam mengidentifikasi faktor dapat menyebabkan kesalahan dalam penggunaan metode yang tepat. Konten dan cara penyuluhan harus sesuai dengan norma yang berlaku di kalangan petani sasaran. Alat bantu penyuluhan jldi Kelompok Tani Gemah Rifah 1 yang berasal dari BPP dengan jumlah yang terbatas juga menjadi salah satu faktor teknis. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa penyuluhan harus berpegang pada konsep pendidikan orang dewasa. Konsep tersebut mengedepankan komunikasi persuasif yang melibatkan masyarakat dalam melakukan kajian dan pemecahannya masalah bersama.

Kesimpulan
1. Proses penyuluhan dimulai dari persiapan
2. Metode penyuluhan mengacu pada perubahan petani secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Faktor-faktor pemilihan metode penyuluhan ialah keadaan petani dan layak teknis, serta faktor agama dan sosial petani.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nurul Wilda Aghni Khaqiqi (14938)


    Nilai Penyuluhan
    1. Sumber teknologi/ide : Berdasarkan artikel diatas, dapat diketahui bahwa penyuluhan dilakukan dengan menggunakan alat perga seperti projektor maupun peta singkap, tentunya teknologi ini dapat membuat para petani yang memperoleh materi penyuluhan bisa mendapatkan pengetahuan secara lebih luas. Selain itu, penggunaan penyuluhan dengan konsep pendidikan orang dewasa juga sangat menarik, konsep ini mengarahkan para petani agar mampu untuk melakukan kajian dan penyelesaian masalah secara bersama sama.
    2. Sasaran : sasaran penyuluhan dalam materi di artikel ditunjukkan kepada anggota Kelompok Tani Gemah Ripah 1 Di Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Aceh Tamiang yang berada dalam binaan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL)
    3. Manfaat : Berdasarkan artikel diatas, dapat diketahui bagaimana melakukan penyuluhan secara efektif dan dibuat semenarik mungkin. Para anggita kelompok tani juga dapat mendapat ilmu terkait pertanian yang materinya disampaikan secara menarik, terbukti dengan adanya penyuluhan secara kelompok yang antusiasme dari para anggota sangatlah tinggi.
    4. Nilai pendidikan : Dari artikel, dapat diketahui bahwa dinamika penyuluhan di Indonesia sering terjadi. Penyuluhan dengan konsep pendidikan orang dewasa juga menjadi pengetahuan baru bagi saya selaku pembaca maupun bagi para petani yang menjadi sasaran penyuluhan itu sendiri.


    Nilai Berita
    1. Importance : Penyuluhan merupakan topik yang sangat dekat dengan petani karena sebagian besar petani menganggap bahwa materi dari penyuluh sangatlah bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mereka terkait pertanian baaik dari segi produksi maupun pemasaran
    2. Policy : Kegiatan penyuluhan telah diundangkan dalam UU no 23 tahun 2014 sehingga kegiatan penyuluhan seperti yang telah dibahas dalam artikel diatas memiliki tujuan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
    3. Development : Kelompok Tani Gemah Rifah 1 Desa Jamur Labu Kecamatan Rantau Aceh Tamiang telah berhasil mandiri berkat ketelatenan para penyuluh dan anggota kelompok tani dalam meningkatkan keterampilan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat peraga poster Hidroponik

ALAT PERAGA "FOLDER" KELOMPOK 1

FOLDER SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO (Kelompok 2)