Resume Jurnal "Pemanfaatan Cyber Extension melalui Telepon Genggam oleh Petani Anggrek di Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan"


Resume Jurnal 

Pemanfaatan Cyber Extension melalui Telepon Genggam oleh Petani Anggrek di Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan
Utilization of Cyber Extension via Mobile Phones by Farmers in Ragunan Orchid Park, South Jakarta

Aira Putri Eri Dasli, Pudji Muljono, Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan, September 2015 Vol. 11 No.2

            Membahas persepsi orang awam akan pertanian sebagian besar mungkin akan langsung mengaitkan dengan kegiatan bercocok tanam secara tradisional di daerah pedesaan dengan hadirnya sedikit teknologi dalam prosesnya. Namun dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat sepertinya persepsi tersebut dapat dihilangkan. Pasalnya, disadari atau tidak perkembangan teknologi juga hadir dalam bidang pertanian baik dalam bentuk teknologi pada masa sebelum tanam hingga pasca panen. Hal ini jugalah yang menuntut para petani untuk dapat berfikir kreatif dalam menggunakan teknologi yang ada untuk memecahkan permasalahan – permasalahan yang ada di sekitarnya. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang ditempuh dalam pemenuhan usaha pensejahteraan & peningkatan hasil dari petani adalah dengan cyber extension, dimana cyber extension ini adalah salah satu media penyuluhan berbasis teknologi modern yang dapat dimanfaatkan oleh petani, penyuluh, dan pelaku usaha untuk memperoleh indormasi dan mengembangkan usaha pertanian, selain itu hal ini dapat membentuk para petani untuk lebih mandiri dalam mengembangkan usaha taninya.  

            Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang ikut bergabung dalam AFTA dan memungkinkan untuk adanya perdagangan bebas sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang menjadi incaran pengusaha negara ASEAN lainnya. Di samping itu, persaingan ini juga menjadi peluang untuk petani Indonesia, pemanfaatan teknologi dan sumber daya yang dimiliki menjadi salah satu keunggulan yang dapat dikembangkan. Contohnya adalah pada para petani tanaman hias karena tanaman hias merupakan komoditi bernilai tinggi di Indonesia khusunya tanaman anggrek. Dalam persaingan pasar dunia ini tentu dibutuhkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai media, salah satu bentuknya adalah  cyber extension yang dimana para petani, penyuluh, dan stakeholders belajar untuk menggunakan teknologi sehingga dapat melihat bagaimana perkembangan tanaman anggrek yang sedang diminati, pembudidayaan, dan pemanenan bahkan dapat melakukan transaksi jual beli. 

Provinsi DKI Jakarta memiliki pasar untuk tanaman anggrek yang dapat menarik wisatawan. Di daerah Jakarta selatan contohnya, memiliki Taman Anggrek Ragunan yang didirikan oleh Pemerintah DKI Jakarta yang berfungsi sebagai agrowisata dan sebagai pasar tanaman hias. Taman Anggrek Ragunan ini memiliki luas area +- 45 Ha dan dikelola oleh gabungan kelompok tani Prima Tani dengan penyewa kavling sebanyak 35 orang. Dan selama ini pemanfaatan teknologi cyber extension untuk mengakeses informasi melalui telepon genggam membantu memasarkan tanaman anggrek. Karena hal itulah jurnal ini menganalisis  hubungan karakteristik responden dan lingkungan dengan perilaku petani dalam pemanfaatan cyber extension (HP dan internet) untuk mendukung kegiatan usaha tani serta manfaat terhadap usaha tani tanaman anggrek menggunakan cyber extension.

Pendeskripsian peubah yang menjelaskan hubungan antara peubah bebas yaitu karakteristik responden dan lingkungan dalam memanfaatkan cyber extension, serta peubah tidak bebasnya perilaku dalam pemanfaatan cyber extension dan manfaat usaha tani tanaman anggrek dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan interview dengan seluruh petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan. 

Karakteristik para petani sebagai responden dalam memanfaatkan media cyber extension di Taman Anggrek ragunan untuk mengembangkan usaha tani terbagi menjadi tiga segmen, yaitu : muda (<18 tahun), dewasa ( 18 – 50 tahun), dan tua (>50 tahun). Hasilnya petani anggrek dengan kategori usia dewasa yang dinilai lebih kreatif dalam mencari berbagai alternatif usaha lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi (HP) untuk pertanian seperti pemasaran tanaman hias. Dan responden yang memanfaatkan cyber extension  merupakan responden dengan tingkat pendidikan rlatif tinggi karena memahami bagaiman pentingnya penggunaan teknologi tersebut. 

Dalam penggunaan teknologi informasi petani tanaman anggrek lebih memilih menggunakan HP dibanding alat teknologi informasi lainnya karena dinilai lebih mudah dan lebih sering diupdate, meski begitu telepon genggam dimanfaatkan secara optimal oleh petani anggrek di taman ini dengan alasan efisiensi waktu & biaya. Sedangkan dalam hal pelatihan yang sering diikuti adalah pelatihan tentang tanaman hias dibanding pelatihan tentang cyber extension. Hal yang mendorong digunakannya teknologi informasi oleh petani anggrek berasal dari diri sendiri, keluarga, serta relasi dan rekanan, karena dalam berkomunikasi dengan relasi petani anggrek lebih banyak menggunakan telepon genggam dibanding bertatap langsung. Lingkungan merupakan salah satu pendorong digunakannya cyber extension oleh petani, dan lingkungan itu terdiri dari ketersediaan media komunikasi konvensional dan ketersediaan sarana akses informasi.  Komunikasi konvensional dapat berupa kegiatan pertemuan dengan penyuluh, kelompok tani, dan keberadaan media cetak yang dimana dinilai dengan kategori cukup dalam survey yang dilakukan. Sedang dalam hal ketersediaan sarana akses informasi dapat dinilai dalam kategori kurang, karena petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan hanya menggunakan telepon genggam dan kurangnya warnet. 

Hubungan antara karakteristik resonden dengan perilaku dalam pemanfaatan cyber extension terlihat dari hubungan antara umur dengan perilaku dalam memanfaatkan teknologi computer, berdasarkan survey hubungan ini memilki nilai negatif yang artinya dengan semakin naiknya usia maka semakin menurun kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi yang ada. Nilai negatif ini juga berlaku untuk keberadaan pertemuan dengan penyuluh terhadap perilaku dalam pemanfaatan teknologi computer karena para petani menilai lebih mudah untuk berkomunikasi langsung dengan penyuluh dibanding mesnggunakan computer. Namun begitu ada hubungan ynag bernilai positif yaitu hubungan antara ketersediaan telepon genggam dengan akses cyber extension untuk memperoleh informasi. 

Hubungan antara karakteristik responden dengan manfaat terhadap usaha tani sebelum menggunakan cyber extension bernilai korelasi negatif, positif, dan bahkan tidak berkorelasi. Salah satu contoh bentuk korelasi negatifnya adalah umur dengan peningkatan profit, karena dengan meningkatnya umur biasanya responden lebih melakukan usaha tani untuk hobi dibandingkan untuk mencari keuntungan. Sedangkan nilai korelasi positif berasal dari hubungan antara kepemilikan alat teknologi informasi terhadap peningkatan produk karena dapat meningkatkan penjualan hanya dengan melakukan kontak menggunakan telepon genggam. Kepemilikan teknologi informasi juga bernilai positif dengan pengetahuan telepon genggam, selain itu jenis pelatihan yang diikuti juga bernilai korelasi positif dengan peningkatan konsumen. Sedangkan kebutuhan dengan sikap pemanfaatan computer dinilai tidak memiliki nilai korelasi apapun. 

Hubungan antara lingkungan dengan manfaat terhadap usaha tani sebelum menggunakan cyber extension  melalui telepon genggam dapat dilihat melalui hubungan kelompok tani dengan kecenderungan sikap terhadap pemanfaatan telepon rumah yang bernilai positif. Berkebalikan dengan itu hubungan antara ketersediaan media cetak dengan pemanfaatan telepon rumah korelasinya bernilai negatif, hal ini karena ketika petani telah berlangganan media cetak maka sangat memungkinkan untuk merasa sudah cukup memperoleh informasi tanpa harus menggunakan telepon rumah lagi. Hubungan yang memiliki korelasi negatif lainnya adalah ketersediaan telepon genggam terhadap kecenderungan sifat menggunakan telepon rumah, tetapi begitu ketersediaan telepon genggam memiliki nilai korelasi yang positif dengan peningkatan konsumen sama seperti hubungan peningkatan computer  dengan penigkatan produk. 

Hubungan antara karakteristik responden dengan manfaat terhadap usaha tani setelah menggunakan cyber extension melalui telepon genggam. Pada hubungan ini terdapat hubungan korelasi negatif antara pengetahuan petani dalam penggunaan telepon genggam dengan peningkatan produk, semakin tua umur responden maka pengetahuan telepon genggam semakin menurun. Persepsi terhadap kebijakan berkolerasi negatif dengan pengetahuan computer berinternet. Meskipun responden menggunakan computer, namun responden tidak memahami kebijakan yang mengaturdari penggunaan computer. Persepsi para responden terhadap kebutuhan memiliki hubungan negatif dengan kecenderungan sikap memanfaatkan computer berinternet, kebutuhan yang dimaksud dalam hal ini adalah kebutuhan dalam meningkatkan produk serta profit keuntungan.  Untuk korelasi positif pada hubungan ini terjadi antara kemudahan penggunaan aplikasi dengan kecenderungan sifat memanfaatkan telepon genggam karena dengan kemudahan penggunaan aplikasi maka semakin meningkatkan ketertarikan resonden dalam menggunakan telepon genggam. Selain itu korelasi bernilai positif terjadi pada hubungan kecenderungan sikap memanfaatkan telepon genggam dengan profit keuntungan.

Hubungan antara lingkungan dengan manfaat terhadap usaha tani setelah menggunakan cyber extension melalui telepon genggam. Dalam hubungan ini terdapat hubungan antara ketersediaan telepon genggam yang berkorelasi positif dengan profit keuntungan dan peningkatan konsumen karena keefektifan dalam menerima pesan dari luar Jakarta, hal ini sangat membantu ketika Taman Anggrek Ragunan sedang sepi pengunjung di hari – hari biasa. Ketersediaan computer berinternet juga berkorelasi negatif dengan peningkatan produk dan profit keuntungan, penggunaan computer ini adalah untuk menyimpan data penjualan dan permintaan. Selain itu ketersediaan warnet dengan peningkatan produk juga bernilai korelasi positif, dimana dengan adanya warnet dapat dimanfaatkan para petani anggrek untuk mencari informasi tentang pengembangan produk dan pameran tanaman hias yang sedang berlangsung. 

Pemanfaatan cyber extension khususnya menggunakan telepon genggam memiliki hubungan nyata dengan karakteristik petani anggrek dan lingkungannya. Telepon genggam selain memberikan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga kerja, juga memberikan manfaat bagi petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan sebagai sarana komunikasi dengan konsumen dan akses informasi. Karakteristik responden dan lingkungan memiliki hubungan nyata dengan cyber extension baik sebelum maupun setelah memanfaatkan telepon genggam. Sebelum menggunakan telepon genggam petani anggrek kesulitan dalam menghadapi konsumen yang berasal dari luar daerah tetapi dengan adanya telepon genggam petani anggrek lebih berkomunikasi dengan konsumen yang jaraknya sangat jauh sekalipun.

Sumber :
       Dasli A. P. E., P. Muljono, & D. Susanto. 2015.  Pemanfaatan cyber extension melalui telepon genggam oleh petani anggrek di Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan. Jurnal Penyuluhan 11(2): 1-13.

Oleh : 
Nama : Dyah Arum Sekar Pratiwi 
NIM : 17/412880/PN/15202

Komentar

  1. Nama : Dery Rizky Pratama
    NIM : 17/412879/PN/15201


    Nilai Penyuluhan :
    1. Sumber teknologi baru
    Pemanfaatan telepon genggam sebagai sarana Cyber extension yang telah mampu membantu memudahkan para petani dalam melayani konsumen baik dari dalam maupun luar daerah dengan lebih efektif dan efisien.
    2. Sasaran
    Pada artikel tersebut dapat diketahui bahwa sasarannya adalah Petani Anggrek di Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan. Dalam hal ini, petani anggrek sebagai sasaran langsung dapat memanfaatkan teknologi dalam melayani konsumen dengan Cyber extension menggunakan telepon genggam.
    3. Manfaat
    Manfaat dari artikel tersebut berupa informasi bahwa pemanfaatan telepon genggam sebagai sarana Cyber extension mampu memudahkan para petani dalam melayani konsumen baik dari dalam maupun luar daerah, memudahkan komunikasi dengan konsumen, maupun dalam hal mengakses informasi pasar dan informasi lain yang relevan.

    Nilai Berita :
    1. Timelines,
    Dari artikel tersebut dapat diketahui bahwa berita yang ditampilkan bersifat baru karena sesuai dengan kondisi sekarang.
    2. Proximity
    Artikel tersebut bersifat dekat dengan petani, maksudnya bahasan dari artikel tersebut berhubungan erat dengan petani yakni cyber extension yang memudahkan petani dalam melayani konsumen.
    3. Importance
    Artikel tersebut mengandung informasi yang dibuttuhkan oleh petani, yakni solusi untuk memudahkan pelayanan terhadap konsumen melalui cyber extension menggunakan telepon genggam.
    4. Development
    Diketahui bahwa penggunaan teknologi informasi oleh petani anggrek memudahkan mereka dalam melayani konsumen, berkomunikasi, maupun mengakses informasi, karena dinilai penggunaan telepon genggam lebih murah dan lebih mudah, serta lebih efisien waktu dan biaya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat peraga poster Hidroponik

ALAT PERAGA "FOLDER" KELOMPOK 1

FOLDER SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO (Kelompok 2)