Resume Jurnal : Efektivitas dan Perilaku Petani dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi Berbasis Cyber Extension


Judul : Efektivitas dan Perilaku Petani dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi Berbasis Cyber Extension
Penulis : Muh. Amin
Jurnal : Informatika Pertanian Vol. 23 No. 2, Desember 2016 :211-219

Salah satu syarat penting pembangunan pertanian adalah akses informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu meningkatkan komunikasi dan partisipasi masyarakat, menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan bagi penggunanya. Pengembangan inovasi pertanian dapat didukung oleh adanya cyber extension yang dapat mengatasi masalah ruang dan waktu dalam menyampaikan informasi maupun berkomunikasi.

Setelah munculnya HP dan internet, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terjadi secara signifikan. Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan demokratis daripada media massa sebelumnya. Akibatnya informasi yang tersedia sekarang lebih beragam. Keragaman media di masa sekarang lebih dikombinasikan dengan paket baru sehingga batasan antar kategori media menjadi lebih kabur.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu bidang pertanian khususnya dalam menyebarkan inovasi. Hambatan dalam penggunaan teknologi informasi adalah rendahnya pengetahuan sumberdaya manusia, lemahnya infrastruktur, hambatan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Teknologi informasi dapat memperbaiki kemampuan petani dalam mengakses informasi pasar, input produksi, tren konsumen yang berdampak pada kuantitas dan kualitas produksi. Selain itu, teknologi informasi dapat membantu penyuluhan dan pembangunan pedesaan.

Sebagian besar masyarakat di dunia sekarang telah menggunakan teknologi komunikasi yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi. Dalam bidang penyuluhan pertanian ada cyber extension yang merupakan mekanisme pengembangan jaringan komunikasi inovasi pertanian secara terprogram. Teknologi ini dimaksudkan untuk mempertemukan informasi antar berbagai pelaku pertanian seperti petani, pendidik, maupun stakeholder lainnya.

Penelitian mengenai efektivitas dan perilaku petani dalam memanfaatkan teknologi informasi berbasis cyber extension ini dilaksanakan di Donggala, Sulawesi Tengah yang merupakan daerah yang dapat diakses internet. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode survei dengan 86 sampel. Sampel adalah petani yang terlibat langsung dalam program pemberdayaan petani melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Karakteristik petani sampel adalah mayoritas berasal dari usia produktif (30-40 tahun) sebanyak 56,90% dan berpendidikan rendah yakni SMP 51,16%. Pada umumnya petani yang dapat mengakses internet adalah petani yang berpendidikan minimal SMA. Selain itu, 70,93% petani memiliki lahan seluas 0,5-1 ha yang menunjukkan bahwa mayoritas petani memiliki lahan yang sempit.

Dilihat dari segi kepemilikan alat TIK, 48,84% petani responden memiliki satu sarana TIK yakni ponsel. Ponsel ini bermanfaat untuk komunikasi mengenai informasi teknologi dari sesama petani maupun penyuluh. Sebanyak 41,86 petani responden memiliki motivasi yang rendah terhadap cyber extension. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam teknologi menjadi alasan tingginya angka tersebut. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi. Sebanyak 46,51% petani responden merasakan jaringan kurang tersedia untuk mengakses informasi di internet. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan jaringan agar petani dapat memanfaatkan internet dengan maksimal.

Berdasarkan hasil analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis)  percobaan, terbukti bahwa cyber extension cukup aktif dalam menyediakan sumber informasi teknologi . Cyber extension juga mampu menciptakan dan membangun interaksi sesama petani maupun petani dengan penyuluh dalam rangka bertukar informasi dan mendukung kegiatan usaha tani berkelanjutan. Informasi yang didapatkan melalui cyber extension dinilai mudah untuk diaplikasikan dalam kegiatan usahatani. Hal ini terjadi karena di media tersebut terdapat banyak informasi yang dibutuhkan petani dan banyak alternatif pilihan sesuai karakter petani. Cyber extension dinilai mampu menyebarkan informasi dengan waktu relatif cepat dan tepat. Selain itu, cyber extension juga memerlukan keterampilan petani agar bisa diakses dengan mudah.
     
Berdasarkan hasil analisis Path pada percobaan dapat diketahui hubungan karakteristik petani, interaksi petani dan persepsi petani terhadap efektivitas cyber extension dan hubungan karakteristik petani, interaksi petani, persepsi petani, dan efektivitas cyber extension terhadap perilaku petani. 
      
Terindikasi bahwa semakin tinggi nilai karakteristik petani maka semakin efektif pula pemakaian cyber extension sebagai media informasi dan komunikasi pada petani. Karakteristik umur, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan pengalaman kerja dapat mempengaruhi kedisiplinan seesorang. Karakteristik petani juga perlu dipertimbangkan sebelum diadakan penyuluhan agar penyampaian pesan lebih efektif. Semakin tinggi interaksi petani dalam melakukan komunikasi, maka penggunaan cyber extension dalam membangun pertanian juga semakin efektif. Selain itu, semakin tinggi persepsi petani terhadap manfaat cyber extension semakin efektif pula penggunaannya dalam bidang pertanian.

Berdasarkan hasil analisis Path kedua dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh karakteristik dan interaksi petani terhadap tinggi rendahnya perilaku petani. Meskipun demikian, terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi petani terhadap perilaku petani. Semakin tinggi persepsi petani, semakin tinggi pula perilaku petani dalam mengembangkan kegiatan usaha taninya.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yakni cyber extension efektif dalam menyediakan informasi mengenai teknologi yang dapat diakses oleh petani maupun stakeholder lainnya dalam rangka mendukung usaha pertanian berkelanjutan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet mampu menjadi jembatan ilmu pengetahuan. Selain itu, informasi mengenai pertanian dapat tersedia dalam waktu yang singkat dan spesifik.




Resume oleh :
Nama : Asmiarsi Rahmatifah
NIM : 17/412877/PN/15199

Komentar

  1. A. Nilai Penyuluhan:
    - Sumber ide/teknologi baru : Tidak ada, karena artikel menekankan keefektifan cyber extension untuk petani
    - Sasaran : Penyuluh dan instansi pemerintah terkait.
    - Manfaat : bagi penyuluh dan instansi pemerintah terkait dapat menjadikan artikel sebagai dasar untuk mengembangkan cyber extension kepada petani melalui pelatihan atau pendidikan.
    - Nilai pendidikan : Tidak ada, karena artikel ini memuat penilaian mengenai teknologi yang sudah ada (internet/cyber extension)

    B. Nilai Berita
    - Timelines : Pembahasan artikel sesuai dengan saat ini karena menerangkan pandangan dalam penggunaan teknologi (internet) untuk penyuluhan.
    - Importance : Artikel penting bagi penyuluh untuk mempersiapkan pelatihan dan pendidikan TIK bagi petani agar mereka mampu memanfaatkan cyber extension.
    - Development : Artikel menunjukkan adanya pembaharuan metode penyuluhan yang sekarang berupa cyber extension meskipun belum berjalan lancar karena kurangnya kemampuan petani di bidang TIK.

    BalasHapus
  2. Annisa Wijarani U
    17/412876/PN/15198

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat peraga poster Hidroponik

ALAT PERAGA "FOLDER" KELOMPOK 1

FOLDER SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO (Kelompok 2)