PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI USAHATANI DI KABUPATEN PONTIANAK
Disusun :
Aji Pangayoman
17/414732/PN/15313
Pendahuluan
Aji Pangayoman
17/414732/PN/15313
Pendahuluan
Negara indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Hal itu menyebabkan pembangunan disektor pertanian mendapat perhatian dari pertanian demi kemajuan pertanian di Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki potensi dalam bidang pertanian adalah Kalimantan Barat. beberapa subsektor yang menjadi andalan ialah subsektor perkebunan, hortikultura, pangan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Beras merupakan komoditas pertanian yang strategis karena merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk indonesia, usahatani padi menjadi sumber pendapatan dan penyedia lapangan kerja serta menjadi tolak ukur ketersediaan pangan bagi Indonesia. Oleh karena fatalnya ketersediaan beras, maka campur tangan pemerintah sangat besar dalam hal peningkatan produksi beras. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang bertujuan menjadikan Indonesia mampu berswasembada beras.
Petani merupakan subjek utama yang menentukan kinerja produktivitas usahatanai yang dikelolanya. Petani menginginkan usahataninya memberikan manfaat tertinggi dari sumber daya yang dikelola. Penyuluhan pertanian memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi pertanian di Indonesia. Penyelenggara penyuluhan pertanian akan berjalan dengan baik apabila ada persamaan persepsi antara penyuluh dan petani serta pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan penyuluhan harus serasi antara tingkat provinsi, kabupaten, kecematan, hingga pada individu petani. Keserasian itu harus tercapai agar permasalahan yang dihadapi dapat teratasi. Pada dasarnya pengetahuan dan wawasan yang memdai dari kegiatan penyuluhan dapat digunakan untuk memecahkan sebagian masalah yang dihadapi oleh petani, namun kenyataannya sebagian petani tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan pertanian merupakan agen perubahan yang langsung
berhubungan dengan petani. Fungsi utamanya yaitu mengubah perilaku petani
dengan pendidikan non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang lebih
baik secara berkelanjutan. petani memiliki peran sebagai motivator, edukator, dinamisator, organisator maupun sebagai penasihat. kondisi pertanian rakyat masih lemah dalam banyak aspek, sementara tantangan yang dihadapi semakin berat, untuk itu diperlukan kegiatan penyuluhan dan peran penyuluh semakin intensif, berkesinambungan dan terarah.
Peran penyuluh pertanian sebagai penasihat di kecamatan sungai pinyuh dan kecamatan anjongan mempunyai hubungan terhadap peningkatan produksi padi di Kabupaten Pontianak. Penyuluh berperan aktif sebagai penasehat/advisor karena penyuluh tersebut
ikut serta berperan dalam penyusunan RDK/RDKK sehingga tersusun rencana
usahatani tanaman padi yang baik. Berdasarkan hasil analisa korelasi
menunjukkan bahwa semakin rendah pendidikan maka peranan penyuluh
sebagai penasehat semakin baik.
Peran Penyuluh Pertanian sebagai Teknisi di Kecamatan Sungai Pinyuh dan
Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap Peningkatan Produksi
Padi Di Kabupaten Pontianak. .Peranan Penyuluh di kecamatan Sungai Pinyuh
perlu ditingkat atau ditambah sehingga produksi padi meningkat.
Peran Penyuluh Pertanian sebagai Penghubung di Kecamatan Sungai Pinyuh
dan Kecamatan Anjongan mempunyai hubungan terhadap Peningkatan
Produksi Padi Di Kabupaten Pontianak. . Secara statistik bahwa hubungan
penyuluh dalam menyampaikan aspirasi belum optimal dan masih perlu untuk
di tingkatkan.
Peran Penyuluh Pertanian cukup berperan terhadap Peningkatan Produksi
Usahatani Padi Di Kabupaten Pontianak. Peran Penyuluh Pertanian sebagai Penasehat, Teknisi, Penghubung, dan
Organisator di Kecamatan Sui. Pinyuh terhadap Peningkatan Produksi
Usahatani Padi lebih baik dibandingkan Kecamatan Anjongan. Sedangkan
peran Penyuluh Pertanian sebagai Agen Pembaharu di Kecamatan Sui. Pinyuh
dan Kecamatan Anjongan mempunyai peran yang sama terhadap Peningkatan
Produksi Usahatani Padi. . Perbedaan Peran Penyuluh Pertanian di Kecamatan Sui.Pinyuh dan Kecamatan
Anjongan terhadap Peningkatan Produksi Usahatani Padi diduga perbedaan
pendidikan petani dan kemampuan penyuluh dalam melakukan penyuluhan.
Sumber:
Sundari, Abdul Hamid a.yusra, Nurliza. 2015. peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi usahatani di kabupaten pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture 4 (1) :26-31
Sumber:
Sundari, Abdul Hamid a.yusra, Nurliza. 2015. peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi usahatani di kabupaten pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture 4 (1) :26-31
Komentar
Posting Komentar