PENERAPAN METODE KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI GEMAH RIFAH I DESA JAMUR LABU KECAMATAN RANTAU ACEH TAMIANG

Resume Jurnal
PENERAPAN METODE KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI GEMAH RIFAH I DESA JAMUR LABU KECAMATAN RANTAU ACEH TAMIANG

Kamaruzzaman
Jurnal Simbolika/Volume 2/Nomor 2/Oktober 2016

Sektor pertanian memiliki peran untuk membuka lapangan pekerjaan, sumber devisa, penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), sebagai bahan baku industri, sumber bahan pangan dan gizi, serta sebagai penggerak sektor-sektor ekonomi kreatif lainnya. Semenjak dilimpahkannya sebagian wewenang pusat ke daerah melalui otonomi daerah mulai tahun 1999 (revisi terakhir pada tahun 2014) hingga kini arah dari pembangunan pertanian daerah sangatlah beragam. Ada daerah yang mengalami kemajuan dan ada pula yang mengalami sebaliknya.
Adanya teknologi pertanian yang lemah, dimana tingkat pendidikan petani yang sebagian besar masih rendah menyebabkan kurang tepatnya sasaran untuk dilakukan alih teknologi dan penerapan teknologi tersebut. Adanya dukungan pemerintah dalam memfungsikan penyuluh pertanian dalam langkah strategis pembangunan dengan dukungan dana yang memadai. Selain itu, penyuluh juga melakukan inovasi dalam pelaksanaan penyuluhan untuk penyampaian materi dan alat peraga yang digunakan dengan menggunakan teknik ataupun cara yang dapat diterima petani sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Zulkarimen Nasution (2002), penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor atau alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Kata menerangi memiliki makna sebagai petunjuk bagi masyarakat yang tadinya tidak tau menjadi tau dan mengerti, dan yang sudah mengerti menjadi lebih mengerti lagi sehingga dapat melakukannya. Dapat digambarkan secara teknis, bahwa penyuluh tadi mengarahkan petani untuk melaksanakan adopsi inovasi pertanian untuk memproduksi produk pangan yang setinggi-tingginya.
Kegiatan penyuluhan pertanian mengalami proses komunikasi pengiriman pesan atau informasi oleh komunikator atau petani tetapi dalam proses pengiriman tersebut dibutuhkan adanya keterampilan dalam memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun komunikan sehingga dapat membuat sukses pertukaran informasi.
Penyuluhan di Kabupaten Aceh Tamiang, ada sebagian kelompok tani yang telah berhasil dan menjadi mandiri setelah mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan seperti kelompok tani Gemah Rifah I. Namun ada juga yang belum berhasil, hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan penyuluh untuk memahami karakter, tradisi serta kebiasaan yang ada dalam masyarakat setempat. Sehingga ketika membuat program penyuluhan dan dalam menerapkan metode penyuluhan tidak tepat dan tidak maksimal. Penerapan metode komunikasi penyuluh yang tepat di kelompok tani Gemah Rifah I diperlukan.
Kelompok tani Gemah Rifah I ini berada dalam binaan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Kecamatan Rantau. Tugas dari PPL adalah memberdayakan kelompok tani dalam hal menyampaikan adopsi inovasi pertanian sehingga usaha tani anggota kelompok mengarah ke pola usaha agribisnis.
Adapun ciri dan karakteristik yang digunakan Sarantakos, 1993 (dalam Poerwandari, 2005), yaitu:
·         Anggota kelompok tani Gemah Rifah I
·         Berdomisili di Desa Jamur Labu
·         Masih mengikuti kegiatan kelompok
·         Anggota yang aktif dalam pembinaan penyuluhan setempat
·         Anggota yang sudah lama menjadi anggota kelompok.
Untuk memperkaya data yang digunakan untuk penelitian di kelompok tani tersebut, narasumber lain yang digunakan yaitu ketua kelompok tani, anggota kelompok tani, PPL, Kantor BPP Rantau dan Saung Tani selaku tempat penyuluhan berlangsung dan informasi lainnya mengenai kegiatan penyuluhan pertanian di kelompok tani Gemah Rifah I.
Metode komunikasi dalam penyuluhan pertanian merupakan bagian dari proses penyampaian informasi kepada sasaran dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai (Mardikanto, 2009). Adanya kunjungan lapangan PPL menggunakan sistem Latihan dan Kunjungan (LAKU) yang jelas dari rencana tahunan kerja PPL dalam Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP). Sebagai bentuk dari adanya realisasi program penyuluhan tersebut disusun beberapa pertimbangan metode penyuluhan. Adapun metode yang berhasil diteliti peneliti yang merupakan proses komunikasi efektif dalam kelompok tani.
Rangkaian metode penyuluhan dirancang menjadi menarik agar dapat menjadi daya tarik anggota kelompok tani untuk selalu mengikuti penyuluhan. Metode penyuluhan juga berperan untuk mempengaruhi kecepatan adopsi dan difusi inovasi. Metode penyuluhan sangat diperlukan agar pesan inovasi dari kegiatan penyuluhan dapat diterima dan diaplikasikan oleh target atau penerima manfaat (Musyafakat, 2005).
Menurut Purwanto (2009), ada empat masalah yang menghambat komunikasi dalam penyuluhan pertanian, baik oleh pengirim pesan (penyuluh pertanian) dan penerima pesan (petani). Empat faktor tersebut, yaitu:
a.       Masalah dalam penyampaian pesan
b.      Masalah dalam pengembangan pesan
c.       Masalah dalam menerima pesan
d.      Masalah dalam menafsirkan pesan.
Alat bantu yang digunakan untuk membantu proses persiapan penyuluhan di kelompok tani Gemah Rifah I adalah sebagai berikut:
1.      Lembaran persiapan penyuluhan yang berupa lembar persiapan menyuluh (LPM), lembar persiapan latihan (LPL), lembar persiapan kerja (LPK), dan Laporan Hasil Menyuluh (LHM).
2.      Alat tulis
3.      Projektor untuk memproyeksikan film penyuluhan.
4. Peta singkap. Peta singkap merupakan sekumpulan poster selebar kertas koran. Menggunakan peta singkap tujuannya agar penjelasan lebih sistematis dan efektif bila disampaikan ke 5-35 orang. Keunggullannya dapat menjelaskan kepada hadirin tanpa membelakangi, bisa membangun cerita menarik, dapat menampilkan proses/kegiatan secara terpisah-pisah, mudah digunakan tanpa bantuan peralatan lain.
Penyuluhan pada kelompok tani Gemah Rifah I banyak menggunakan metode pendekatan kelompok karena lebih efisien dari pada metode pendekatan perorangan atau massal. Hasilnya adalah kemajuan usaha petani Gemah Rifah I yang dapat juga dilihat tingkat pendapatan ekonomi sudah di atas sederhana. Keberhasilan agribisnis petani dapat diukur dari:
Ø  Aspek perilaku teknis produksi, yakni: unsur panca usaha;
Ø  Aspek perilaku manajemen agribisnis, yakni: pere perencanaan agribisnis, pemanfaatan sumber daya agribisnis, meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas, senantiasa memperbaiki mutu hasil, melakukan perekayasaan teknis produksi, melakukan fungsi kelembagaan agribisnis, dan selalu mengutamakan ketepatan dan kecepatan pelayanan;

Ø Aspek perilaku hubungan agribisnis, yakni: melakukan hubungan kebersamaan dan saling ketergantungan dengan perusahaan agribisnis lainnya, melakukan kerjasama secara harmonis, dan aktif melakukan komunikasi informasi agribisnis.
Gemah Rifah I menggunakan materi terbaru tidak bersifat mengajarkan kepada petani pemula. Metode pendekatan kelompok dirasakan menjadi sebuah indikasi keberhasilan usaha tani anggota Kelompok tani Gemah Rifah I. Mereka sering mengadakan pertemuan kelompok.  Salah satu teknologi yang sudah berhasil adalah sistem tanam padi LEGOWO 2:1 dimana anggota Kelompok tani sudah merasakan manfaatnya sekarang dan banyak kelompok lain studi banding pada kelompok tani Gemah Rifah I. Pemilihan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh PP Kelompok Gemah Rifah I dengan berbagai pertimbangan sehingga tujuan yang ingin dicapai berhasil. Hal ini karena terbatasnya alat peraga penyuluhan sehingga faktor teknis selalu dipertimbangkan.
Metode penyuluhan pendekatan perorangan yang dilakukan oleh PPL yang bertugas di Kelompok tani Gemah Rifah I dengan cara bertemu secara langsung maupun tidak langsung dengan ketua kelompok tani dan anggota kelompok tani. Metode perorangan sangat efektif juga karena dapat secara langsung menyelesaikan masalah dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Kurang efektifnya karena PPL mengunjungi dan membimbing satu-satu anggota kelompok tani yang membuat jangkauan menjadi terbatas.
Pertemuan kelompok tani dilaksanakan berdasarkan jadwal kerja PPL mengacu pada jadwal LAKU yang mana jadwal tersebut dibuat melalui hasil kesepakatan antara PPL dan petani untuk berkumpul. Sistem Kerja LAKU adalah pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh dan ditindaklanjuti dengan kunjungan berupa pendampingan kepada petani/poktan secara terjadwal dan didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi kunjungan. Pertemuan di saung tani PPL menggunakan alat dan media penyuluhan berupa peta singkat. Penggunaan peta singkap dianggap oleh PPL lebih memudahkan petani memahami tentang materi yang disampaikan.
Metode pendekatan massal atau mass approach, cara ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dari segi penyampaian informasi, metode pendekatan massa cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintauan semata.
Efektifnya metode pendekatan kelompok dipandang oleh semua informan karena dalam pertemuan kelompok disana terjadi proses interaksi komunikasi langsung antara pihak yang terlibat dalam pertemuan kelompok. Interaksi antara PPL dalam menyampaikan materi dan memperagakan cara perlakuan teknologi anjuran pemerintah dengan semua anggota kelompok tani. Interaksi juga terjadi antara sesama anggota kelompok dalam menyampaikan tanggapan dan berdiskusi sesama dalam rangka menyatukan sikap, perilaku dan keterampilan dalam usaha tani.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode komunikasi penyuluhan pertanian kepada kelompok tani yang efektif adalah dengan menggunakan metode pendekatan kelompok karena semua dapat ikut berinteraksi dan diskusi serta memahami karakter satu sama lain.

Nama : Kartika Sari
NIM   : 17/409646/PN/15034
Praktikum DPKP Golongan A4
Absen : 10

Komentar

  1. Saya ingin memberikan komentar terhadap artikel ini mengenai nilai-nilai penyuluhan serta nilai berita yang terdapat dalam artikel sebagai berikut.

    Nilai-nilai penyuluhan yang terdapat dalam artikel review jurnal ini adalah sumber teknologi/ide, sasaran, dan manfaat. Ide yang terdapat dalam artikel ini adalah penggunaan metode kelompok untuk penyuluhan pertanian serta penggunaan alat peraga berupa peta singkap untuk memudahkan proses penyuluhan pertanian. Sasaran artikel ini adalah penyuluh pertanian dikarenakan artikel ini berisi contoh ide mengenai metode serta alat peraga yang terbukti telah berhasil dipergunakan sebagai metode komunikasi yang efektif. Manfaat artikel ini adalah bisa dijadikan referensi metode komunikasi yang efektif bagi penyuluh pertanian untuk menyampaikan materi penyuluhan kepada petani yang memiliki karakteristik seperti kelompok tani Gemah Rifah I tersebut.

    Nilai berita yang terdapat dalam artikel ini adalah timelines, proximity, importance, consequence, dan development. Artikel ini memiliki nilai timelines dikarenakan ditulis pada tanggal 9 September 2018 dan membahas mengenai hal yang masih relevan dengan keaadan saat ini dalam bidang penyuluhan pertanian. Artikel juga mengandung nilai proximity karena artikel ini bersifat dekat dengan petani dan penyuluh pertanian karena membahas mengenai metode komunikasi efektif yang dapat dipergunakan dalam penyuluhan pertanian. Nilai importance dalam artikel ini adalah hal yang dibahas dalam artikel yaitu mengenai metode komunikasi efektif dalam penyuluhan pertanian sangat dibutuhkan oleh penyuluh pertanian sebagai referensi pemilihan metode yang tepat untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Artikel ini juga mengandung nilai consequence karena dalam artikel membahas dan membuktikan bahwa metode kelompok untuk penyuluhan pertanian serta penggunaan alat peraga berupa peta singkap mengakibatkan keberhasilan penyuluhan pertanian pada kelompok tani Gemah Rifah I yang dibuktikan dengan telah mandirinya kelompok tani tersebut setelah mengikuti prosedur-prosedur penyuluhan pertanian yang diberikan. Nilai development dalam artikel ini adalah pemaparan mengenai keberhasilan pembangunan pertanian yang beragam di Indonesia. Ada daerah yang telah mengalami kemajuan dalam pembangunan pertanian dan ada pula daerah yang mengalami hal sebaliknya.

    Yan Erisma Gangga (17/409626/PN/15014)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat peraga poster Hidroponik

ALAT PERAGA "FOLDER" KELOMPOK 1

FOLDER SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO (Kelompok 2)