PEMANFAATAN INTERNET DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN CIANJUR


Resume Jurnal
PEMANFAATAN INTERNET DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN CIANJUR
Nanik Anggoro Purwatiningsih, Anna Fatchiya, Retno Sri Hartati Mulyandari
Jurnal Penyuluhan, Maret 2018, Vol. 14 No. 1
            Penyuluh adalah kunci keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia. Seorang penyuluh berperan sebagai komunikator, innovator, fasilitator, dan konsultan yang terjun langsung bersama petani. Sebagai kunci kesuksesan pembangunan, maka penyuluh harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja penyuluh dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh instansi terkait. Namun, seiring dengan waktu pendidikan dan pelatihan secara langsung kurang efektif dan efisien bagi penyuluh karena perubahan teknologi dan informasi yang semakin cepat. Informasi mengenai inovasi dan teknologi pertanian yang selalu berubah terkadang tidak diketahui oleh penyuluh. Oleh karena itu, cyber extension atau penyuluhan melalui internet dapat dikembangkan dan dikenalkan pada penyuluh karena informasi yang ada tak terbatas dan dapat diakses dengan cepat dan mudah. Adanya informasi yang didapat dengan cepat mampu meningkatkan kinerja penyuluh karena mampu menambah pengetahuan.
            Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan daerah yang sudah melakukan pelatihan dan pendidikan bagi penyuluh. Sayangnya, kegiatan tersebut jarang dilakukan. Penyuluh pun harus mencari cara lain untuk menambah informasi, salah satunya melalui internet. Kabupaten Cianjur pernah melaksanakkan pelatihan dan bantuan peralatan internet untuk mendukung cyber extension dari Kementrian Pertanian sehingga penyuluh di kabupaten ini pernah mengakses internet. Maka dari itu, jurnal penelitian ini menganalisis mengenai tingkat pemanfaatan internet oleh penyuluh di Kabupaten Cianjur, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan internet penyuluh, dan pengaruh tingkat pemanfaatan internet terhadap peningkatan kinerja penyuluh. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 100 responden penyuluh dari 216 penyuluh yang ada di Cianjur. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitaif dan survey.
            Karakteristik penyuluh di Kabupaten Cianjur dibagi menjadi umur, pendidikan, kepemilikan meda internet, dan kebutuhan informasi. Mayoritas penyuluh Kabupaten Cianjur berusia muda yaitu 23-35 tahun. Rentang umur tersebut memungkinkan penyuluh mampu untuk mengkuti perkembangan teknologi seperti internet untuk mendapatkan informasi sehingga kinerja menjadi baik. Pendidikan penyuluh Kabupaten Cianjur sebagian besar adalah Strata-1 (S1) sehingga mampu untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang ada. Sebagian besar penyuluh pun memiliki media internet 1-3 unit sehingga mudah untuk mendapatkan informasi penyuluhan dari internet. Media tersebut berupa ponsel berinternet, laptop, iPad/Tab, dan Smart TV. Kebutuhan infomasi bagi penyuluh sangat penting. Mayoritas penyuluh di Kabupaten Cianjur pun berpendapat sama. Informasi yang paling dibutuhkan adalah pemasaran hasil produksi.
            Dukungan instansi sangat penting bagi kelancaran penyuluh untuk mendapatkan informasi, khusunya dari internet. Dukungan instansi tempat penyuluh bekerja dapat berupa pelatihan TIK dan finansial. Berdasarkan penelitian, penyuluh di Cianjur jarang mendapat pelatihan TIK karena memang jarang diadakan oleh instansi terkait. Pelatihan yang pernah dilakukan meliputi pembuatan blog, SMS Center, dan pemanfaatan media sosial. Kemudian, dukungan finansial yang diberikan ke penyuluh rendah. Ini membuat penyuluh memenuhi kebutuhan internet dengan biaya sendiri. Pemakaian dengan biaya sendiri mengakibatkan terkedalanya pengaksesan internet.
            Pendapat penyuluh mengenai internet pun penting untuk melancarkan penyuluhan melalui media internet. Dari segi kebermanfaatan internet, sebagian penyuluh menyatakan bahwa internet sangat bermanfaat karena mampu memberikan informasi yang mendukung penyuluhan dan wawasan bagi penyuluh. Kualitas informasi yang didapat penyuluh tergolong sedang. Penyuluh menyatakan bahwa informasi terpercaya karena berasal dari lembaga terpercaya dan kasus berhasil pertani di daerah lain. Penyuluh pun merasa bahwa internet dapat diakses dengan sangat mudah. Hal ini dikarenakan adanya smartphone yang memungkinkan penyuluh dapat mengakses kapan dan dimana saja.
            Pola penggunaan internet seperti durasi, keragaman gawai,dan pengeluaran untuk akses internet penting untuk menentukan kecenderungan penyuluh dalam mengakses internet. Sebagian besar penyuluh menghabiskan waktu mengakses internet dalam kategori sedang. Saat mengakses internet, penyuluh tidak hanya mencari informasi seputar pertanian tetapi informasi lainnya dan media sosial. Kebanyakan penyuluh mengakses 2-3 media internet. Media internet yang banyak diakses adalah media sosial karena penyuluh banyak berkomunikasi dengan kerabat ataupun komunitas. Bagi penyuluh pun pengeluaran internet masih tergolong mahal.
            Internet bagi penyuluh dapat bermanfaat untuk penyusunan laporan, pembuatan materi, penyusunan program, dan desain metode penyuluhan. Pemanfaatan internet untuk menyusun laporan masih kadang dilakukan. Pemanfaatan sebatas mencari informasi dan berdiskusi dengan penyuluh lain lewat media sosial. Kemudian, informasi materi penyuluhan juga masih terkadang didapat dari internet. Penyuluh biasanya mencari jurnal materi,contoh leaflet dan poster, serta tutorial pembuatan video penyuluhan. Penyusunan programa berbasis internet pun kadang saja dilakukan penyuluh dan sebatas pencarian informasi dan diskusi dengan penyuluh lain. Penentuan metode penyuluhan yang efektif dengan bantuan internet pun juga masih kadang dilakukan penyuluh. Referensi yang dicari penyuluh di internet adalah mengenai metode penyampaian pesan yang efektif.
            Kinerja penyuluh di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tergolong cukup. Penyuluh sudah membuat data potensi wilayah,peta potensi dan permasalahan agribisnis hingga Rancangan Kegiatan Penyuluhan Desa (RKPD). Namun, penyuluh belum dapat mengembangkan kelembagaan seperti BUMP di masyarakat. Penyuluh pun masih kurang memahami pembuatan laporan tri wulan dan semester.
            Berdasarkan karakterstik diri penyuluh, tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat pemakaian internet. Semakin tinggi pendidikan maka penyuluh tidak kaku dalam menggunakan internet. Sementara semakin tua seorang penyuluh maka makin menurun pemanfaatan internetnya. Media internet yang cukup jumlahnya tidak membantu penyuluh untuk meningkatkan pemanfaatan internet karena sebatas dipakai berkomunikasi. Sementara dukungan instansi sama sekali tidak berpengaruh pada pemanfaatan internet karena penyuluh tetap mengakses walaupun tanpa bantuan instansi. Persepsi penyuluh yang baik terhadap internet membuat pemanfaatan internet makin meningkat sehingga persepsi responden yang tinggi tadi menunjukkan bahwa informasi di internet terpercaya,cepat,dan mudah dapat dimanfaatkan. Durasi akses internet dan keragaman gawai berpengaruh nyata terhadap pemanfaatan internet. Semakin lama penyuluh mengakses internet,semakin banyak informasi yang didapat. Semakin beragam gawai semakin meningkat pemanfaatan internet penyuluh. Tingkat kinerja pun dipengaruhi oleh pemanfaatan internet. Adanya internet membantu penyuluh dalam penyusunan laporan, penyusunan programa,pembuatan materi hingga desain metode penyuluhan. Informasi yang didapat mengenai hal-hal tersebut kemudian diterapkan pada kegiatan persiapan, penyuluhan, dan evaluasi sehingga kinerja penyuluh bertambah baik.
            Berdasarkan jurnal penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penyuluh masih terkdang memanfaatkan internet. Pemanfaatan hanya sebatas penyusunan laporan,pembuatan materi, penyusunan programa, dan desain metode penyuluhan. Pemanfaatan tersebut dipengaruhi faktor umur, pendidikan formal,persepsi terhadap internet, durasi, dan keragaman gawai. Pemanfaatan internet oleh penyuluh mampu meningkatkan kinerja penyuluh.

Annisa Wijarani U
17/412876/PN/15198

Komentar

  1. 1. Sumber teknologi/Idea yang terdapat dalam jurnal ini ialah pemanfaatan internet sebagai media yang mampu memberikan informasi kepada petani maupun penyuluh yang mampu mendukung kegiatan pertanian.
    2. Sasaran yang dituju ialah petani, penyuluh dan instansi yang terkait.
    3. Manfaat yang diperoleh ialah petani dapat memperoleh informasi terkait pertanian dan bagi penyuluh internet bermanfaat karena mampu memberikan informasi yang mendukung penyuluhan, wawasan bagi penyuluh,penyusunan laporan, pembuatan materi, penyusunan program, dan desain metode penyuluhan.
    4. Nilai pendidikan, dari media internet ini petani mampu menerapkan temuan-temuan baru yang diperoleh untuk menunjang kegiatan pertanian dan internet juga dapat dijadikan materi pembelajaran yang diajarkan penyuluh kepada petani.

    Nilai berita yang terdapat di jurnal.
    Timelines, tulisan/jurnal tersebut masih baru bulan pembuatan maret 2018 dan internet sebagai sumber informasi sangat relevan untuk pertanian sehingga masih sangat hangat untuk dibicarakan.
    Proximity, tulisan/jurnal tersebut berkaitan erat dengan petani.
    Importance, tulisan/jurnal tersebut berisikan hal-hal penting yang dibutuhkan/berkaitan petani.
    Consequence, tulisan/jurnal tersebut berisikan keuntungan-keuntungan yang didapatkan jika menerapkan internet sebagai sumber informasi

    BalasHapus
  2. Adib Syamlan M
    17/414731/PN/15312

    Nilai penyuluhan :
    1. Sumber teknologi atau ide
    Penggunakan media digital seperti smartphone ataupun lainnya yang terkoneksi internet sangat menunjang cyber extension dan memudahkan dalam penyaluran inovasi teknologi inovasi baru kepada petani
    2. Sasaran
    Sasaran yang dituju adalah penyuluh sesaran tidak langsung, hal ini dikarenakan penyuluh sebagai mediator inovasi teknologi baru yang dikembangkan oleh peneliti.
    3. Manfaat
    Penggunaan media digital berbasis internet sangat bermanfaat bagi penyuluh guna memperoleh informasi teknologi terbaru yang nantinya disalurkan kepada petani sehingga dapat meningkatkan kinerja petani
    4. Nilai pendidikan
    Pemanfaatan media digital berbasis internet kepada penyuluh harus dapat dikembangkan guna meningkatkan dan memudahkan proses penyuluhan.

    Nilai berita :
    1. Timelines
    Tulisan yang dipaparkan bersifat baru dan mengangkat tema penggunaan media digital guna memudahkan dalam penyaluran teknologi inivasi
    2. Proximity
    Tulisan yang dibuat berkaitan dengan petani sebagai subyek dan pelaku utama usahatani
    3. Consequence
    Tulisan memberikan pengaruh yang baik terhadap keberlanjutan penyuluhan di Indonesia
    4. Development
    Pengembangan penggunaan teknologi informasi melalui media digital sangat menunjang keberhasilan proses penyuluhan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat peraga poster Hidroponik

ALAT PERAGA "FOLDER" KELOMPOK 1

FOLDER SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO (Kelompok 2)