Penyuluh Pertanian Muda

Alat peraga diharapkan dapat membantu penyuluh dalam menyampaikan informasi kepada para petani. Salah satu alat peraga yang biasa digunakan dalam penyuluhan adalah poster. Berikut adalah salah satu contoh poster yang berisi informasi tentang keunggulan hidroponik oleh  kelompokkelompo anggota : Titi Apsari /14941 Febryana S. P. /15145 Indah Permata R. S. P./15271A AdibSyamlan M. /15312

Berikut ini adalah salah satu alat peraga dalam penyuluhan pertanian, yaitu Folder yang dibuat oleh kelompok 1 golongan A4 Praktikum Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Dalam folder ini, berisi tentang informasi mengenai pestisida organik yang sangat mudah untuk dibuat. Didalamnya berisi latar belakang penggunaan pestisida organik, mekanisme kerja pestisida, bahan-bahan untuk membuat pestisida organik dan cara-cara pembuatan serta pengaplikasian pada tanaman. Folder ini ditujukan pada Kelompok Wanita Tani Binangkit Krembangan III yang berada di kawasan Wates, Kulon Progo. Harapan penulis dengan adanya folder ini adalah Kelompok Wanita Tani Binangkit Krembangan III tidak lagi memiliki ketakutan untuk membasmi hama menggunakan pestisida kimia dan mampu mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan menggunakan pestisida organik ini. Anggota Kelompok 1 : Ganggawa S M. (14979) Amalia Indah A. (15070) Hasni A U.         (15205) Aji P.                  (1

Di bawah ini merupakan folder kelompok 3 Golongan A4 Praktikum Dasar-dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada 2018. Isi dari folder membahas tentang uret dan cara penanganannya. Uret merupakan hama berbentuk larva yang gemar memakan akar tanaman. Folder ini ditujukan untuk anggota Kelompok Tani Welan Asri yang berada di kawasan Jetis. Harapan penulis dengan diciptakannya folder ini para petani khususnya anggota Kelompok Tani Welan Asri mampu mengendalikan uret sehingga hasil pertanian dapat meningkat. Anggota Kelompok 6: Yan Erisma Gangga / 15014 Prakash Santhos / 15130 Asmiarsi Rahmatifah / 15199 Rosa Ophelia B. T. / 15327

Berikut adalah folder dari kelompok 2 yang berisikan ajakan untuk petani di daerah Bambanglipuro menerapkan sistem tanam jajar legowo yang telah terbukti dapat meningkatkan hasil tani. Hal ini dilakukan karena petani di daerah tersebut masih belum mempercayai keunggulan dari sistem tajarwo akibat adanya space atau ruang kosong dalam sistem tersebut yang dapat petani tanami dan beranggapan bahwa hasil yang diperoleh akan lebih banyak dibanding menggunakan sistem tajarwo.  Oleh :  Dyah Arum Sekar P. Kartika Sari Nur Lailatul A.  Teddy Fahru

Poster Cara Pengendalian Tikus Tikus sawah merupakan salah satu hama yang sering merusak tanaman padi baik saat awal tanam maupun panen. Tikus banyak memakan padi dan merobohkan padi untuk mencari jalan ke sumber makanannya. Karena menjadikan produktivitas padi berkurang, tikus menjadi musuh utama petani. Namun, bukan berarti petani dapat membasmi seluruh tikus di ekosistem sawah miliknya.  Pembasmian tikus dapat mengakibatkan hilangnya hewan lain seperti ular atau bertambahnya hewan lain yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Ada banyak cara dalam mengendalikan tikus. Dalam hal ini, rodentisida menjadi pilihan terakhir karena bahan kimiawi yang terkandung dapat menjadikan tikus resisten atau tahan dengan bahan yang sama dan tidak bisa dikendalikan. Bahan kimiawi yang ada dapat pula mempengaruhi kimiawi tanah. Berikut cara yang dapat dilakukan, Sanitasi Habitat Sanitasi habitat dilakukan terutama pada awal tanam, meliputi pembersi

Leaflet Kelompok 4 mengenai pola tanam sebagai solusi terhadap kekeringan di daerah Sewon Khanifah Nur Baroroh            (14969) Putri Purwandari Caecilia       (15183) Derry Rizky Pratama              (15201) Dhia Fildzah Farhana             (15300)